BATAM - Kepala BP Batam sekaligus Wali Kota Batam, Muhammad Rudi membentuk Tim Terpadu untuk menangani persoalan lepasnya buaya dari penangkaran di Pulau Bulan, Batam.
Dalam rapat bersama Forkopimda, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Batam dan PT Perkasa Jagat Karunia (PJK), Rudi menyebut jika pembentukan tim ini merupakan gerak cepat pemerintah dalam merespons kekhawatiran masyarakat Batam.
“Ini peristiwa force majeure. Pemerintah melalui Tim Terpadu ini akan berupaya untuk menangani dampak dari persoalan yang ada, ” ujar Rudi di Marketing Centre BP Batam, Juma’at (17/1/2025).
Ia menjelaskan bahwa Tim Terpadu terdiri dari personel TNI, Kepolisian, serta gabungan perangkat lainnya.
Dengan harapan, keterlibatan tim dapat memudahkan pencarian buaya penangkaran yang lepas di perairan sekitar Pulau Bulan.
“Target kita satu minggu. Metode penangkapannya pun juga harus sesuai aturan hukum yang berlaku karena buaya termasuk hewan yang dilindungi, ” jelas Rudi lagi.
Orang nomor satu di Batam itu juga meminta agar PT PJK segera memperbaiki penangkaran buaya miliknya.
Bukan tanpa alasan, menurut Rudi, peristiwa ini menjadi persoalan besar apabila tidak mendapat atensi serius.
Baca juga:
Upaya Pemulihan Sistem Kelistrikan Batam
|
“Kalau tidak ada tindakan, peristiwa ini bisa memberikan pengaruh buruk terhadap kenyamanan dan sektor pariwisata. Oleh sebab itu, mesti ada evaluasi dari perusahaan agar tidak kembali terulang, ” pesannya.
Sementara, Pimpinan PT PJK, Toni Budiharjo mengungkapkan bahwa pihaknya telah membentuk 17 tim untuk menangkap buaya penangkaran yang lepas.
“Kami juga dibantu oleh masyarakat dalam pencarian buaya ini. Dengan dukungan tim terpadu pencariannya bisa maksimal sesuai target waktu yang telah disepakati, ” ujarnya dalam rapat. (*)